Entri yang Diunggulkan

Yuk, Gunakan Obat Tetes Telinga dengan Tepat

Minggu, 30 Oktober 2016

Mengenal ANATOMI dan FISIOLOGI Telinga

Sumber: http://obatparuparutradisional.com/obat-sakit-telinga-berdengung/

Telinga merupakan bagian tubuh yang patut dijaga kebersihan dan kesehatannya setiap saat. Telinga termasuk ke dalam salah satu panca indra  dan keberadaan telinga sangatlah memegang peran penting. Dunia akan terasa hambar bila kita tidak bisa mendengar bunyi-bunyian dengan baik. Disamping itu, telinga juga merupakan organ keseimbangan, sehingga bila terdapat gangguan ringan pada telinga, akan membuat kita merasa pusing, tidak stabil, dan tidak nyaman. Jika kita memperhatikan kesehatan telinga, pendengaran akan selalu jernih  (BPOM, 2015).

Anatomi dan Fisiologi Telinga
Telinga merupakan bagian dari panca indera yang berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan, terletak di kedua sisi kepala. Secara umum, telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam (Wibowo dan Paryana, 2007).

a.  Telinga luar
Menurut fungsinya dalam pendengaran, telinga luar memang bersifat pasif namun sangat penting karena berfungsi sebagai resonansi dan antiresonansi yang dapat membedakan arah datangnya suara (Mills, 2006). Telinga luar berfungsi sebagai penyalur suara dan sebagai proteksi telinga tengah. Telinga bagian luar menangkap suara melalui daun telinga dan mengarahkan suara masuk ke dalam liang telinga kemudian diteruskan menuju gendang telinga (membrane timpani). Fungsi telinga luar sebagai penyalur suara tergantung dari intensitas, frekuensi, arah, dan ada atau tidaknya hambatan dalam penyalurannya ke gendang telinga. Sedangkan fungsinya sebagai proteksi telinga tengah yaitu menahan atau mencegah benda asing yang masuk ke dalam telinga dengan memproduksi serumen, menstabilkan lingkungan dari input yang masuk ke telinga tengah, dan menjaga telinga tengah dari efek angin dan trauma fisik (Emanuel dan Letowski, 2009).
Telinga luar terdiri daun telinga (aurikula) dan kanalis auditorius eksternus (KAE) yang terbentang dari meatus auditorius eksternus (MAE) sampai membran tempani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan dan tidak adanya otot. Bagian tengah daun telinga ada yang dinamakan konka. Pada seperti luar dari KAE merupakan tulang rawan, serumen, kelenjar dan folikel rambut.  Sedangkan dua pertiga bagian dalam terdiri dari tulang, termasuk juga adanya epitel dan membran timpani (Mills, 2006).


Gambar 1. Anatomi telinga Luar (Netter, 2010)

b.  Telinga tengah
Telinga tengah adalah suatu rongga yang terletak di tulang tengkorak dan terdiri dari membrane timpani, kavum timpani, natrum mastoid dan tuba Eustachius. Membrane timpani berfungsi menangkap suara atau getaran kemudian disampaikan ke tulang pendengaran. Suara atau getaran yang telah sampai ke tulang pendengaran akan diteruskan ke rumah siput atau koklea yang terdapat pada bagian dalam. Telinga tengah berfungsi memperkuat energy suara yang masuk sebelum menuju ke telinga dalam yang berisi cairan dibantu oleh tulang- tulang kecil seperti maleus, incus, dan stapes sehingga energi suara tadi dapat menggetarkan cairan di koklea untuk proses mendengar (Sherwood, 2011).

Gambar 2. Anatomi Telinga Tengah (Netter, 2010)

c.  Telinga dalam
Telinga dalam dibatasi oleh tulang temporal (pars petrosa) (Wibowo dan Paryana, 2007). Telinga dalam terdiri dari koklea dan aparatus vestibularis yang memiliki dua fungsi sensorik yang berbeda. Koklea berfungsi sebagai sistem pendengaran karena mengandung reseptor untuk mengubah suara yang masuk menjadi impuls saraf sehingga dapat didengar. Aparatus vestibularis berfungsi sebagai sistem keseimbangan yang terdiri dari tiga buah canalis semisirkularis, dan organ otolit yaitu sacculus dan utriculus (Sherwood, 2011).


Gambar 3. Anatomi telinga dalam (Netter, 2010)
                                                         
Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan getaran suara yang ditangkap oleh daun telinga dan mengenai membran timpani sehingga membran timpani bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran dan akan melalui membrane reissner yang mendorong endolimfa sehingga menimbulkan gerak antara membran basilaris dan membran tektoria. Gerakan yang dihasilkan oleh membran basilaris dan membran tektoria mengakibatkan rangsangan pada organ korti yang bersambungan dengan ujung saraf pendengaran. Impuls kemudian dibawa ke pusat sensorik pendengaran melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis dan dipersepsikan sebagai bunyi tertentu (Nusyirawan, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar