Sumber: http://obatparuparutradisional.com/obat-sakit-telinga-berdengung/
Telinga
merupakan bagian tubuh yang patut dijaga kebersihan dan kesehatannya setiap
saat. Telinga termasuk ke dalam salah satu panca indra dan keberadaan telinga sangatlah memegang
peran penting. Dunia akan terasa hambar bila kita tidak bisa mendengar bunyi-bunyian
dengan baik. Disamping itu, telinga juga merupakan organ keseimbangan, sehingga
bila terdapat gangguan ringan pada telinga, akan membuat kita merasa pusing,
tidak stabil, dan tidak nyaman. Jika kita memperhatikan kesehatan telinga, pendengaran
akan selalu jernih (BPOM, 2015).
Anatomi
dan Fisiologi Telinga
Telinga
merupakan bagian dari panca indera yang berfungsi untuk pendengaran dan
keseimbangan, terletak di kedua sisi kepala. Secara umum, telinga terdiri dari
tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam (Wibowo dan
Paryana, 2007).
a. Telinga luar
Menurut fungsinya dalam pendengaran, telinga luar
memang bersifat pasif namun sangat penting karena berfungsi sebagai resonansi
dan antiresonansi yang dapat membedakan arah datangnya suara (Mills, 2006). Telinga
luar berfungsi sebagai penyalur suara dan sebagai proteksi telinga tengah. Telinga
bagian luar menangkap suara melalui daun telinga dan mengarahkan suara masuk ke
dalam liang telinga kemudian diteruskan menuju gendang telinga (membrane timpani).
Fungsi telinga luar sebagai
penyalur suara tergantung dari intensitas, frekuensi, arah, dan ada atau
tidaknya hambatan dalam penyalurannya ke gendang telinga. Sedangkan fungsinya
sebagai proteksi telinga tengah yaitu menahan atau mencegah benda asing yang
masuk ke dalam telinga dengan memproduksi serumen, menstabilkan lingkungan dari
input yang masuk ke telinga tengah, dan menjaga telinga tengah dari efek angin
dan trauma fisik (Emanuel dan Letowski, 2009).
Telinga luar terdiri daun telinga (aurikula) dan
kanalis auditorius eksternus (KAE) yang terbentang dari meatus auditorius
eksternus (MAE) sampai membran tempani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan
dan tidak adanya otot. Bagian tengah daun telinga ada yang dinamakan konka.
Pada seperti luar dari KAE merupakan tulang rawan, serumen, kelenjar dan
folikel rambut. Sedangkan dua pertiga
bagian dalam terdiri dari tulang, termasuk juga adanya epitel dan membran
timpani (Mills, 2006).
Gambar 1. Anatomi telinga Luar (Netter, 2010)
b. Telinga tengah
Telinga tengah adalah suatu rongga yang terletak di
tulang tengkorak dan terdiri dari membrane timpani, kavum timpani, natrum
mastoid dan tuba Eustachius. Membrane timpani berfungsi menangkap suara atau
getaran kemudian disampaikan ke tulang pendengaran. Suara atau getaran yang
telah sampai ke tulang pendengaran akan diteruskan ke rumah siput atau koklea
yang terdapat pada bagian dalam. Telinga tengah berfungsi memperkuat energy suara
yang masuk sebelum menuju ke telinga dalam yang berisi cairan dibantu oleh tulang- tulang kecil seperti maleus,
incus, dan stapes
sehingga energi suara tadi
dapat menggetarkan cairan di koklea untuk proses mendengar (Sherwood, 2011).
Gambar 2. Anatomi Telinga Tengah (Netter,
2010)
c. Telinga dalam
Telinga dalam dibatasi oleh tulang temporal (pars
petrosa) (Wibowo dan Paryana, 2007). Telinga dalam terdiri dari
koklea dan aparatus vestibularis yang memiliki dua fungsi sensorik yang
berbeda. Koklea berfungsi sebagai
sistem pendengaran karena mengandung reseptor untuk mengubah suara yang masuk
menjadi impuls saraf sehingga dapat didengar. Aparatus vestibularis berfungsi
sebagai sistem keseimbangan yang terdiri dari tiga buah canalis
semisirkularis, dan
organ otolit yaitu sacculus
dan utriculus
(Sherwood, 2011).
Gambar
3. Anatomi telinga dalam (Netter, 2010)
Fisiologi
Pendengaran
Proses mendengar diawali dengan getaran suara yang
ditangkap oleh daun telinga dan mengenai membran timpani sehingga membran
timpani bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke telinga tengah melalui
tulang-tulang pendengaran dan akan melalui membrane reissner
yang mendorong endolimfa
sehingga menimbulkan
gerak antara membran basilaris dan membran tektoria. Gerakan yang dihasilkan oleh membran basilaris
dan membran tektoria
mengakibatkan rangsangan
pada organ korti yang bersambungan dengan ujung saraf pendengaran. Impuls
kemudian dibawa ke pusat
sensorik pendengaran melalui saraf pusat yang ada di lobus
temporalis dan
dipersepsikan sebagai bunyi tertentu (Nusyirawan, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar